KUNJUNGAN PRODUKSI PIMPINAN DPRD DAN KOMISI C DPRD KABUPATEN TEMANGGUNG DI PT.JARUM KUDUS
Oleh: admin | Berita | 14 Mei 2025 16:56:30
Berdasarkan Undangan dari Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung tentang Permohonam Pendampingan Kegiatan Kunjungan Industri Ke PT. Jarum Kudus di Kota Kudus Jawa Tengah, Pimpinan dan Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Temanggung pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2025 melakukan Kunjungan Industri Ke PT. Jarum Kudus di Kota Kudus Jawa Tengah, Bersama Bupati Temanggung, Asisten 2, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung, serta anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan iklim usaha yang kondusif, meningkatkan kejasama dan melihat proses produksi Sigaret Kretek Tangan dari melinting tembakau sampai dengan pengepakan rokok.
Selain melihat proses produksi, dalam kegiatan tersebut juga di isi ramah tamah antara Bupati Temanggung, Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, perwakilan APTI Temanggung dengan jajaran direksi PT. Jarum Kudus.
PT. Jarum Kudus memberikan pandangan tembakau yang bagus yang siap dibeli pabrikan diantaranya yaitu dari segi varietas yatu Kemloko 1, 2 dan 3 dengan perlakuan tanam yang baik sehingga menghasilkan tembakau yang Mantap ( Angler). Rasa Gurih dan Aromatik serta tanpa campuran gula karena gula akan menghilangkan aroma tembakau serta merusak mesin produksi tembakau lebih cepat, sehingga tembakau yang dicampur gula akan di tinggalkan.
Unsur utama GAP Good Agricultural Practices (Praktik Pertanian yang Baik) yang perlu ditingkatkan yaitu 1. Pengelolaan tanah dan air, 2. Seleksi Varietas, 3. Pengelolaan Budi daya dan 4. Penghindaran Benda Asing (Kontaminan) / NTRM (Non Tobacco Related Material) adalah singkatan dari bahan yang bukan berasal dari tembakau (Gula).
Sedangkan dari pihak Pemerintah Kabupaten Temanggung menharapkan agar hasil panen tembakau dapat di beli oleh PT. Jarum dengan harga yang baik dan akan berusaha mencarikan solusi dan langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan pupuk di petani penggarap tembakau dengan segala problem yang dihadapi serta akan membuat proyek percontohan dengan hasil tembakau dengan campuran gula 0 %, 5 %, 10?n sebagainya sebagai pembanding mana yang akan diterima pabrikan.
Sedangkan dari pihak APTI meminta agar pembelian tembakau dapat berjalan sesuai dengan grade karena seperti yang pernah terjadi, sewaktu Grade A, B, C di beli dengan harga yang cukup baik setelah Grade D, E, F malah dibeli dengan harga yang murah, selain itu petani agak kesulitan mengikuti Pranoto Mongso karena curah hujan yang tidak dapat diprediksi sehingga mengurangi mutu tenbakau dan juga pupuk jadi tidak terserap dengan sempurna bila terjadi hujan yang berakibat ketimpangan dari pengeluaran yang tinggi dan pendapatan yang tidak mencukupi, akhirnya ada petani yang melakukan sistem Tumpang Sari untuk mengatasi hal tersebut. #cprl70.